Perbedaan Public Key dan Private Key
Public key dan private key merupakan elemen penting dalam memastikan keamanan dan privasi sebuah dompet kripto. Keduanya memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima aset kripto tanpa harus melibatkan pihak ketiga untuk memverifikasi transaksi.
Jika ingin mengelola dompet kripto dengan baik dan aman, kita sebagai pengguna harus memahami perbedaan dan kegunaan dari public key dan private key. Melalui artikel berikut, kita akan menggali lebih dalam perbedaan keduanya dan bagaimana cara mengelolanya agar dompet kripto kita menjadi lebih aman.
Apa itu Public Key?
Public key adalah rangkaian huruf dan angka yang digunakan pemiliknya untuk menerima aset kripto pada alamat dompet kripto tertentu. Walaupun public key sering dianggap sebagai alamat dompet kripto, secara teknis alamat dompet kripto merupakan “hashed version” atau versi pendek dari public key.
Dalam praktiknya, kegunaan dari public key adalah untuk mengidentifikasi alamat dalam sebuah jaringan blockchain. Public key bisa diibaratkan seperti nomor rekening bank. Jadi semua orang yang mengetahuinya dapat mengirim aset kripto ke public key milikmu. Hanya saja untuk bisa mengaksesnya diperlukan private key.
Apa itu Private Key?
Private key adalah rangkaian huruf dan angka yang digunakan pemiliknya untuk mengakses dompet kripto pada alamat tertentu. Private key dapat berupa kode biner sepanjang 256 karakter, 64 digit kode heksadesimal, kode QR, dan mnemonic phrase.
Dalam praktiknya, kegunaan dari private key adalah untuk menandatangani transaksi dan membuktikan kepemilikan aset kripto dalam blockchain. Private key bisa diibaratkan seperti PIN atau password. Jadi, private key tidak boleh diketahui oleh orang lain dan harus disimpan secara aman. Jika orang lain mengetahui private key seseorang, ia dapat mengakses dan mengambil alih dompet kripto tersebut.
Cara Kerja Public Key dan Private Key
Setiap kali pembuatan akun baru pada dompet kripto akan menghasilkan public key dan private key. Keduanya dibuat berpasangan karena public key dihasilkan dari private key. Dari public key yang tercipta akan muncul versi pendeknya yang kemudian dikenal sebagai alamat dompet kripto.
Alasan lain public key dan private key dibuat berpasangan adalah untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi sebuah pesan. Ketika melakukan transaksi, pengirim akan menggunakan public key untuk mengenkripsi pesan. Enkripsi pesan ini berguna untuk melindungi informasi sensitif atau rahasia, khususnya ketika berpindah dari pengirim ke penerima.
Setelah masuk ke dompet kripto penerima, hanya pemilik private key yang sesuai yang bisa mendekripsi pesan yang masuk dan mengakses aset yang diterima melalui transaksi tersebut.
Perbedaan Public Key dan Private Key
Seperti yang sudah disebutkan di atas, perbedaan public key dan private key terletak pada kerahasiaannya. Public key yang berfungsi seperti nomor rekening boleh diketahui orang lain karena digunakan untuk menerima aset kripto. Sementara private key yang berfungsi seperti PIN dan password tidak boleh diketahui orang lain karena digunakan untuk mengakses dompet kripto.
Perbedaan lain terletak pada cara kerja public key dan private key. Ketika kita menerima aset kripto dari orang lain, transaksi akan dienkripsi oleh public key. Kemudian private key digunakan untuk membuat tanda tangan digital dan mendekripsi pesan dari public key. Proses ini mengonfirmasi bahwa pemilik private key merupakan pemilik dompet kripto dan transaksi tersebut sah.
Tips Menyimpan Private Key
Mengingat private key adalah informasi rahasia yang tidak boleh diketahui orang lain, terdapat beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyimpannya secara aman. Berikut ini adalah tips menyimpan private key:
– Gunakan Hardware Wallet
Cara teraman untuk menyimpan private key adalah menempatkannya secara offline di perangkat seperti Trezor atau Ledger. Penggunaan hardware wallet dapat mengurangi risiko peretasan dan serangan siber.
– Cadangkan Private Key
Setiap membuat dompet kripto baru, pengguna akan mendapatkan frasa pemulihan (seed phrase). Catat seed phrase tersebut dan simpan di tempat yang aman dan jangan sampai diketahui orang lain.
– Hindari Penyimpanan Online
Menyimpan private key di email dan cloud membuka peluang terkena peretasan dan serangan siber. Jika disimpan secara online, pastikan menggunakan otentikasi dua faktor (2FA) untuk keamanan tambahan.
– Berhati-Hati terhadap Phishing dan Serangan Siber Lainnya
Setiap kali memasukkan private key, lakukan verifikasi bahwa situs atau aplikasi yang digunakan merupakan yang asli.