Altcoin, Alternatif Investasi Aset Kripto Selain Bitcoin
Apa itu Altcoin?
Altcoin adalah singkatan dari alternative dan coin, atau koin alternatif. Sesuai dengan namanya, altcoin merupakan istilah yang merujuk pada seluruh aset kripto selain Bitcoin. Kemunculan altcoin didasari untuk menghadirkan teknologi yang bisa memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh Bitcoin, pionir aset kripto pertama di dunia.
Sebagai aset digital, secara prinsip altcoin beroperasi mirip dengan dengan Bitcoin. Perbedaannya terletak pada penggunaan blockchain yang digunakan sebagai jaringan dasarnya. Selain itu, setiap altcoin memiliki fungsi, peran, dan penawaran nilai yang berbeda-beda.
Altcoin pertama yang lahir adalah Namecoin (NMC) pada 2011 lalu. Semejak itu, puluhan ribu altcoin telah dibuat. Berdasarkan data TradingView, kapitalisasi pasar altcoin sebesar $1,21 triliun per 16 Mei 2025 atau 37% dari total kapitalisasi pasar aset kripto secara keseluruhan yang mencapai $3,27 triliun.
Perbedaan Altcoin dengan Bitcoin
Walaupun altcoin dan Bitcoin sama-sama dibangun menggunakan blockchain, keduanya memiliki perbedaan. Salah satunya adalah perbedaan fungsi dan peran. Seiring altcoin dibuat dengan teknologi yang lebih canggih, banyak aspek seperti kecepatan dan biaya transaksi yang lebih unggul dari Bitcoin.
Bitcoin diciptakan dengan tujuan sebagai mata uang alternatif yang terdesentralisasi sekaligus sebagai penyimpanan nilai (store of value). Sementara altcoin punya tujuan dan fungsi yang beragam, mulai dari mendukung kontrak pintar (smart contract), digunakan untuk biaya transaksi, digunakan di aplikasi decentralized finance (DeFi), hingga melindungi nilai aset seperti stablecoin.
Perbedaan lainnya adalah berkaitan dengan potensi risiko dan imbal hasil sebagai aset investasi. altcoin selain stablecoin memiliki volatilitas harga yang lebih tinggi dari Bitcoin sehingga menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, diikuti dengan risiko yang lebih tinggi juga.
Jenis-Jenis Altcoin
Mengingat altcoin memiliki fungsi dan teknologi yang berbeda-beda, mereka dapat dikategorikan berdasarkan jenis-jenisnya sebagai berikut:
- Stablecoin
Stablecoin adalah altcoin yang dirancang untuk memiliki nilai yang stabil karena nilainya dipatok pada mata uang fiat atau komoditas sebagai jaminan aset dengan rasio 1:1. Contoh stablecoin yang populer adalah USDT, USDC, dan PAXG.
- Token Utilitas
Token utilitas adalah altcoin yang dirancang untuk digunakan pada ekosistem blockchain tertentu, misalnya pembayaran biaya transaksi atau layanan lainnya. Contoh token utilitas yang populer adalah ETH untuk pembayaran di jaringan Ethereum dan SOL untuk pembayaran di jaringan Solana.
- Token Tata Kelola
Token tata kelola (governance token) adalah altcoin yang dirancang untuk memungkinkan pemiliknya berpartisipasi dalam pemungutan suara untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan blockchain. Contohnya adalah UNI yang membuat pemiliknya bisa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan blockchain Uniswap.
- Memecoin
Memecoin adalah altcoin yang dirancang hanya untuk kesenangan atau berdasarkan tren dan seringkali minim atau bahkan tidak memiliki kegunaan. Contoh memecoin populer adalah DOGE, SHIB, PEPE, dan WIF.
Kelebihan Altcoin
Jika hendak menjadikan altcoin sebagai pilihan investasi, berikut ini adalah kelebihannya:
- Potensi Keuntungan
Altcoin memiliki volatilitas harga yang lebih tinggi dari Bitcoin. Kondisi ini memungkinkan harga altcoin untuk naik hingga lebih dari 100% dan mengungguli kinerja Bitcoin.
- Kegunaan Selain Investasi
Banyak altcoin yang menawarkan kegunaan lain selain investasi. Seperti BNB yang bisa memberikan penggunanya beragam keuntungan di platform milik mereka.
- Inovasi Teknologi
Altcoin selalu dibuat dengan menghadirkan inovasi teknologi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Mulai dari biaya lebih rendah, transaksi lebih cepat, dan lainnya.
Kekurangan Altcoin
Jika hendak menjadikan altcoin sebagai pilihan investasi, berikut ini adalah kekurangannya:
- Potensi Kerugian
Volatilitas yang lebih tinggi artinya risiko juga lebih tinggi. Kondisi ini memungkinkan harga altcoin turun hingga lebih dari 90% dari puncak harganya.
- Terlalu Banyak Pilihan
Terdapat ribuan altcoin yang beredar saat ini. Namun, hanya sejumlah kecil proyek yang memiliki fundamental, potensi, dan komunitas pengguna yang solid.
- Tidak Berkelanjutan
Banyak altcoin yang kemudian tidak berkembang karena dikalahkan oleh inovasi altcoin yang baru atau malah diabaikan oleh tim pengembangnya.
Altcoin sebagai Investasi
Bagi investor yang memiliki toleransi risiko tinggi, altcoin bisa menjadi pilihan investasi alternatif. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dipertimbangkan dalam memilih altcoin sebagai investasi:
- Teknologi
Setiap altcoin menghadirkan teknologi dengan masing-masing keunggulannya. Pilih altcoin dengan teknologi yang memiliki terobosan dan kelebihan. Misalnya, yang berfokus pada kecepatan seperti Solana (SOL), terdesentralisasi seperti Ethereum (ETH), dan keamanan seperti Fantom (S).
- Kegunaan
Altcoin memiliki dua kegunaan, yakni kegunaan sebagai aset dan kegunaan sebagai platform. Contohnya Solana digunakan sebagai platform dan SOL digunakan untuk membayar biaya transaksi pada platform tersebut. Pilih altcoin yang mempunyai kegunaan jelas sehingga akan terus digunakan oleh penggunanya.
- Basis Pengguna dan Komunitas
Teknologi dan kegunaan tidak akan ada artinya bila altcoin tidak memiliki basis pengguna dan komunitas yang kuat. Keduanya memperlihatkan seperti apa implementasi teknologi dan kegunaan yang ditawarkan proyek altcoin.
- Tokenomics
Tokenomics atau ekonomi token berkaitan dengan distribusi, sirkulasi aset kripto dan jumlah pasokannya. Pertimbangkan altcoin dengan distribusi token berorientasi pada pengguna dan pengembangan proyek, jangan kepada investor. Semakin banyak token yang sudah beredar di pasar juga bisa menjadi indikator yang bisa dipertimbangkan.