CFX Logo
Artikel

Mengenal Siklus Pasar Aset Kripto

Oleh CFX|23 Juli 2025

Pasar aset kripto dikenal dengan volatilitas yang lebih tinggi dibanding pasar keuangan lainnya. Kenaikan dan penurunan harga bisa terjadi secara singkat dan signifikan. Kendati begitu, jika dilihat dari gambar yang lebih besar, perubahan harga yang terjadi memperlihatkan pola berulang atau dikenal dengan siklus pasar.

Siklus pasar tidak dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai tren pergerakan yang akan terjadi. Namun, siklus pasar dapat memberikan gambaran kondisi pasar dan membantu kita melakukan penilaian yang lebih strategis. Artikel berikut akan membedah fase-fase yang ada di dalam siklus pasar aset kripto.

Apa Itu Siklus Pasar Aset Kripto?

Sebelum membahas siklus pasar aset kripto, kita harus terlebih dahulu memahami siklus pasar secara umum. Siklus pasar merupakan pola pergerakan yang terjadi di pasar akibat kondisi psikologis pelaku pasar dan kondisi ekonomi secara umum. Sebagai siklus, kondisi tersebut terjadi secara berulang sehingga menjadi pola. Siklus ini terjadi di berbagai pasar keuangan, termasuk di pasar aset kripto. 

Siklus pasar aset kripto adalah pola pergerakan harga aset kripto secara umum dari titik terendah, ke titik tertinggi, dan kemudian turun lagi ke titik terendah. Faktor seperti kondisi psikologi pelaku pasar, yakni keserakahan dan ketakutan, kondisi makroekonomi, dan aliran modal yang masuk ke pasar. 

Secara umum, siklus pasar aset kripto terbagi ke dalam empat fase, yaitu akumulasi, kenaikan harga, distribusi, dan penurunan harga. Selain itu, menentukan periode awal dan akhir dari sebuah siklus pasar juga merupakan hal yang sulit.

1. Fase Akumulasi 

Fase akumulasi adalah fase pertama dari setiap siklus pasar aset kripto. Fase ini dimulai ketika pasar baru saja melalui penurunan harga yang drastis dan harga relatif lebih stabil. 

Pada fase ini, volume perdagangan di pasar cenderung lebih rendah dari rata-rata seiring dengan minat pelaku pasar yang juga masih rendah. Beberapa pelaku pasar akan cenderung menahan diri karena menilai waktu yang tidak pasti untuk memasuki pasar. Namun dari perspektif lain, pelaku pasar justru melihat fase ini sebagai titik awal untuk masuk ke pasar.

Memasuki fase akumulasi, sentimen yang ada di pasar umumnya mulai berganti. Dari semula dipenuhi sentimen negatif, menjadi lebih realistis seperti “yang terburuk sudah berakhir”. Di saat bersamaan, kemunculan sentimen positif yang berkaitan dengan keadaan pasar secara luas dapat menarik perhatian pelaku pasar dan berpotensi mendorong pasar ke fase berikutnya, yakni fase kenaikan harga.

2. Fase Kenaikan Harga

Fase akumulasi yang panjang akhirnya berakhir ketika harga melewati titik resistance dan tren kenaikan harga pun dimulai.Pada fase ini, kenaikan harga pada aset kripto menjadi lebih konsisten dan terjadi secara jangka panjang. Fase kenaikan harga juga sering disebut sebagai periode bull run.

Pada fase kenaikan harga, volume perdagangan di pasar semakin meningkat seiring dengan minat pelaku pasar yang meningkat. Sentimen yang mendominasi pasar pada kondisi ini adalah optimisme dan euforia. Pemberitaan positif menyebar luas, investor semakin banyak yang masuk ke pasar aset kripto, bahkan fenomena Fear of Missing Out (FOMO) juga mulai muncul. 

3. Fase Distribusi

Fase akumulasi akan berakhir dan berganti menjadi fase distribusi. Pada fase ini, pasar aset kripto akan memperlihatkan tanda-tanda kehabisan tenaga sehingga fase distribusi dianggap sebagai fase puncak siklus pasar.

Pada fase distribusi, euforia berubah menjadi ekstrem dan bercampur dengan keserakahan. Pelaku pasar akan terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah mereka yang meyakini fase sudah mencapai puncaknya sehingga perlahan akan mulai keluar dari pasar. Sementara kelompok kedua adalah mereka yang meyakini tren kenaikan masih terus berlanjut sehingga tetap masuk ke pasar. 

Aksi penjualan bertahap yang dilakukan kelompok pertama menjadi momen distribusi kepada para kelompok kedua yang masih diliputi euforia. Kondisi tersebut membuat volume perdagangan meningkat, tapi volatilitas harganya rendah.

4. Fase Penurunan Harga 

Pada fase penurunan harga gelembung yang terbentuk di fase distribusi akhirnya pecah. Aksi jual menjadi lebih dominan sehingga memicu tren penurunan harga dan memulai fase penurunan harga. 

Pada fase ini, sentimen yang ada di pasar adalah kecemasan, lalu diikuti dengan penyangkalan bahwa penurunan harga hanya tren sesaat. Sentimen menjadi semakin negatif sehingga memicu kepanikan dan aksi jual semakin besar. Puncaknya adalah tren harga mencapai titik terendah baru. 

Ketika harga sudah mulai kembali stabil dan bergerak pada rentang terbatas menjadi pertanda fase penurunan harga akan segera berakhir. Kondisi ini akan membuat beberapa pelaku pasar kembali masuk ke pasar sekaligus menjadi penanda bahwa fase akumulasi sudah dimulai. Dengan demikian, satu siklus pasar aset kripto telah selesai dan bersiap memulai kembali siklus berikutnya.

Penutup

Siklus pasar aset kripto adalah cerminan dari kondisi psikologi para pelaku pasar. Meskipun durasi dan intensitas setiap siklus bisa berbeda. Pola dasarnya yaitu, akumulasi, kenaikan, distribusi, dan penurunan akan cenderung berulang. Dengan memahami setiap fase yang terjadi di siklus pasar aset kripto, kita dapat melihat gambaran yang lebih besar mengenai situasi pasar dan membuat keputusan yang lebih terinformasi dan rasional.